Thursday, May 20, 2010

Betulkah itu..?

Di siang hari nan bolong(di siang bolong maksudnya)pembagian hasil Ujian Nasional pun akan digelar. Tepat pukul setengah 12 nanti, amplop pun dibuka. Setelah menerima amplop dari guruku, saya pun langsung membuka amplopnya, daaannnn.... Alhamdullillah saya mendapat hasil yang memuaskan yaitu 27,65. Setelah saya melihat hasil nem, saya pun langsung menemui keempat sahabat saya. Yang pertama kali saya temui adalah Bagaspati, ketika ditemui, dia sedang melompat kegirangan layaknya mendapat 2 milyar di acara "Super Deal 2 Milyar", lalu saya tanya tentang nem-nya, dan syukur alhamdullillah dia mendapat hasil yang memuaskan yaitu 27,5. Yang kedua saya temui Fahry, ketika ditemui, dia hanya bersikap biasa saja, maklum dia terkenal dengan sebutan "Si Tiis" dan "Si Polos", saya tanya tentang hasil nem-nya dia tak menjawab, tahu kenapa?? Kalo kalian tahu tolong dong share disini..., saya tanya yang kedua kali lalu dia menjawab, dan alhamdullillah dia mendapat nem yang memuaskan yaitu 27,45. Kutemui Rafli, dann.... TIDAK...!!! Dia sedang menangis tersedu-sedu.

Saya hampiri dia sambil berkata "Udahlah fli, kalo nem kamu jelek gak usah nangis, kayak banci tahu..."

Rafli pun menjawab "Ini tangisan terharu tahu...!!"

Saya pun menjawab"Emang kamu dapet nem berapa?"

"27,25" ujar Rafli polos.

Terakhir saya temui Bijak, ketika saya temui Bijak, dia juga sedang menangis, tetapi saya tidak khawatir, karena saya pikir dia sedang menangis terharu, sama seperti Rafli.

Lalu saya berkata kepada Bijak seperti ini"Udahlah jak, kalo nem bagus jangan nangis dong..."

Dengan sedikit marah Bijak pun berkata"Kamu ngejek atau memuji saya Ismail??"

Saya pun menjawab "Lho kok gitu Jak..?"

Bijak pun menjawab "Abis nem 24,50 dibilang bagus.."

Saya pun menjawab "Udahlah Jak.., seperti kata D'masiv, syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah..."

Bijak pun menjawab "Betul juga yah Ismail". Setelah kutemui keempat temanku itu, saya langsung menyuruh mereka untuk berkumpul disuatu tempat, setelah berkumpul, kita pun langsung mendiskusikan tentang SMP yang akan dituju. Semuanya setuju agar masuk ke SMPN 2 Bandung, tetapi Bijak agak ragu-ragu, karena dia tidak yakin hasil nem-nya bisa membawa dia ke SMPN 2 Bandung. Rafli pun mengusulkan agar melihat dulu situasi dan kondisi di SMPN 2 Bandung. Rafli mengusulkan hal seperti itu karena dia selalu mendengar perkataan orang lain tentang SMPN 2 Bandung yang katanya kotor, dan kurang sejuk. Keesokkan harinya kami pun langsung mengunjungi SMPN 2 Bandung, ternyata SMPN 2 Bandung itu gak seperti yang dikatakan oleh orang-orang. SMPN 2 Bandung itu bersih, sejuk, dan nyaman. Setelah mengunjungi SMPN 2 Bandung, kami pun langsung sepakat untuk memilih SMPN 2 Bandung, tetapi Bijak pun tidak yakin dia akan masuk ke SMPN 2 Bandung.

Lalu Bijak pun memelas kepada Fahry sambil berkata "Ry, ingatkah masa-masa indah kita?"

Lalu Fahry pun menjawab "Gak ada, adanya juga masa-masa kelam.."

Lalu Bagas pun memotong pembicaraan sambil berkata "Kamu gak boleh gitu Ry, kasihan kan Bijak.."

Sebagai pemimpin, saya pun memberi solusi kepada Bijak, saya menyarankan kepada Bijak untuk masuk ke SMP yang lain, yang memungkinkan dia bisa diterima disana... Kesepakatan pun selesai, dan kami sepakat untuk masuk ke SMPN 2 Bandung, terkecuali Bijak yang akan masuk ke SMP yang lain...

Kesimpulan: jadi SMPN 2 Bandung itu tidak seperti yang orang bicarakan, SMPN 2 Bandung itu bersih, nyaman, dan sejuk...

Hikmah: Sebagai pemimpin, kita harus bisa memberi solusi kepada orang lain

NB: Semua cerita diatas hanyalah karangan semata...

1 comments:

Rizkia Nurwulan Sari said...

Hehehe!!! Aku saja harus terpaksa masuk SMP lain soalnya aku juga nggak yakin bisa masuk SMP Negeri 2.Sebenarnya juga SMP Negeri 2 itu bagus dan syarat nemnya juga paling tertinggi dari sekian SMP negeri yang lain.Padahal banyak lho... yang ingin sekolah di SMP Negeri 2,tapi sayangnya nemnya pada kurang/nggak cukup untuk bisa masuk ke SMP Negeri 2.Apalagi murid-murid SMP Negeri 2 itu pada pintar-pintar dan berprestasi.Jika aku bisa masuk ke SMP Negeri 2,aku pasti bangga banget menjadi murid SMP Negeri 2.

Post a Comment

Ayo berkomentar demi kemajuan blog ini !